Sedih, Italia Hanya Ingat Mario Balotelli ketika harus Kalah

Mario Balotelli

mnc-vision.com Menurut Mario Balotelli, Italia hanya mengingat dirinya saja ketika kalah. Hanya delapan bulan setelah memenangi Euro 2020 lalu, Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Pasalnya, Italia kalah 0-1 dari timnas Makedonia Utara, pada laga semifinal play-off Path Liga C, Kualifikasi Piala Dunia 2022. Laga Eropa di Stadion Renzo Barbera.

Bagi Italia, ini kedua kalinya mereka harus gagal lolos ke Piala Dunia, secara berturut-turut. Setelah pada Piala Dunia tahun 2018, Gli Azzurri juga absen. Kegagalan Italia untuk pentas di Qatar membuat beberapa pihak kecewa, tidak terkecuali dengan Mario Balotelli. Menurut Balotelli, kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2022.

Disebabkan karena Gli Azzurri tak memiliki penyerang yang handal. Selain itu, Baloteli mengatakan bahwa dirinya diingat hanya ketika Italia kalah. Hal itu menyakitkan, tetapi masalahnya bukan panggilan melawan Makedonia Utara atau Turki, ujar Mario Balotelli, dinukil dari Football Italia.

“Piala Dunia pada Desember dan saya bisa menjadi bagian dari tim. 

“Saya pikir saya memiliki kesempatan dan saya telah kehilangan kesempatan yang penting.

“Saya hanya ingat ketika Italia kalah. Mudah untuk mengatakannya sekarang, karena sebelum pertandingan, tidak ada yang memikirkan saya. 

“Saya juga menyaksikan pertandingan melawan Makedonia Utara, kami memiliki beberapa peluang bagus. Saya juga cukup bagus di depan gawang.

“Bukan berarti kami akan menang dengan saya di lapangan, tetapi kami memiliki peluang bagus untuk mencetak gol, ” kata Balotelli menambahkan.

Sebelum laga melawan Makedonia Utara, Balotelli sebenarnya mendapatkan panggilan untuk berkumpul di tempat latihan Italia, pada akhir Januari 2022. Momen itu menjadi pemanggilan pertama bagi Balotelli untuk membela Italia setelah tiga tahun lamanya ditepikan. Namun, pelatih Roberto Mancini mencoret mantan penyerang AC Milan dan Inter Milan itu, dari daftar 33 pemainnya menjelang laga melawan Makedonia Utara.

Italia Tersingkir, Rekan Senegara Cristiano Ronaldo. Padahal Sudah Siap-siap. Tersisihnya Italia dari putaran pertama Piala Dunia 2022 turut membuat pemain Portugal, Joao Moutinho, terkejut. Seperti diketahui, timnas Italia bertemu dengan timnas Makedonia Utara dalam laga play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 laga Eropa. Laga itu berlangsung di Stadion Renzo Barbera, di waktu setempat.

Kemenangan atas timnas Makedonia Utara menjadi harga mati bagi timnas Italia untuk menjaga asa ke Piala Dunia 2022 yang ada di Qatar. Nyatanya, Italia kalah 0-1 oleh gol Aleksandar Trajkovic pada injury time pada babak kedua. Kekalahan itu mengunci nasib Gli Azzurri gagal lolos maju ke Piala Dunia 2022. Tersingkirnya pasukan Roberto Mancini turut mengubah skenario play-off putaran kedua menuju Piala Dunia 2022 Qatar.

Seandainya menang juara, Italia akan bentrok dengan sesama mantan juara Piala Eropa, Portugal. Tersisihnya Italia dari putaran pertama play-off Piala Dunia 2022 turut membuat pemain Portugal, Joao Moutinho itu terkejut. Laga itu berlangsung di Stadion Renzo Barbera. Kemenangan atas timnas Makedonia menjadi harga mati bagi timnas Italia untuk menjaga asa ke Piala Dunia 2022 di Qatar.

Momen tersebut terjadi ketika Makedonia Utara menang 2-1 pada April 2021 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup J di MSV-Arena, Duisburg, Jerman. Hasil itu mengakhiri rekor superior Der Panzer di kandang yang sudah bertahan selama 20 tahun. 

“Tanggung jawab untuk lolos ke Piala Dunia 2022 berarti ada beban tambahan. Tim Portugal menerima tekanan itu, terlepas dari lawannya Italia, Makedonia Utara, atau tim lain. Kami sudah terbiasa dengan tekanan di klub.”

“Makedonia Utara menang empat kali dari total lima laga tandang. Dua diantaranya terjadi melawan dua tim terbaik dunia, Jerman dan Italia.”

“Sekarang Portugal harus mengerjakan PR, yakni melihat rencana pelatih dan mencoba mengikutinya sebaik mungkin.”

“Kami harus tahu bahwa setiap tim berbeda dan menuntut respons berbeda pula dari Portugal.” 

“Portugal harus menguasai serangan balik, yaitu dengan menggerakkan bola sebaik mungkin. Makedonia Utara sudah menunjukkan kelayakan dengan sampai sejauh ini.”

“Dengan kemampuan mengalahkan Italia dan Jerman, mereka memperlihatkan diri sebagai tim dengan lini pertahanan yang kuat walau mungkin tak banyak peluang.”

“Saya dan para pemain Portugal lain tahu kami punya tugas berat, tetapi kami akan melakukan yang terbaik mengatasi mereka,”tutur Silva mengakhiri.